Kamis, 14 Juni 2012

KISAH INSPIRASIONAL DAN MOTIVASIONAL

Pada perkuliahan Mata Kuliah Kesehatan Mental, kita diperlihatkan beberapa cuplikan film yang maknanya sangat inspiratif dan sangat memotivasi. Beberapa diantaranya menceritakan tentang pengaruh kata-kata negatif terhadap diri, berpikir positif, cara memotivasi diri, berjuang untuk menggapai cita-cita, membahagiakan orang-orang yang disayangi, pengorbanan dalam hidup, kasih sayang orang tua kepada anak, bagaimana cara menghargai waktu dan lain sebagainya.

Perasaan saya pribadi tentang cuplikan beberapa film tersebut adalah terharu sekaligus bangga, karena ternyata masih banyak orang-orang diluar sana yang jauh lebih tidak beruntung keadaannya, tetapi mereka semua mampu menjalani hidup ini dengan sangat baik dibandingkan orang-orang normal lainnya.

Semua cuplikan film yang ditayangkan sangat bagus, tetapi yang sangat menyentuh hati saya adalah kisah tentang kasih sayang orang tua kepada anak dan bagaimana kita menghargai waktu kita sebelum terlambat. Dalam cuplikan film tentang kasih sayang orang tua kepada anak menceritakan bahwa ada seorang anak laki-laki sedang membaca koran yang sedang duduk di halaman rumahnya dengan Ayahnya, Ayahnya bertanya kepada anaknya ketika Ia mendengar suara burung gereja dibalik rerumputan.

Ayah    : “Suara apa itu?”
Anak    : “Itu burung gereja…”

Beberapa detik kemudian, Sang Ayah bertanya kembali kepada anaknya.

Ayah    : “Suara apa itu….?”
Anak    : “Itu burung gereja..!” (dengan nada sedikit marah)

Lalu, beberapa detik kemudian Sang Ayah bertanya kembali kepada anaknya.

Ayah    : “Suara apa itu….??”
Anak    : “Itu burung gereja papa!!! Apa kamu tidak dengar!!” bla.. bla.. bla.. (dengan nada sangat
 marah)

Sang Ayah kemudian masuk kedalam rumahnya dan mengambil diary tentang kisahnya dengan Si Anak saat masih kecil. Sang Ayah menunjuk suatu kalimat dan meminta Si Anak membacakannya. Didalam diary tertulis bahwa pada saat si anak masih kecil, Si Anak bertanya kepada Ayahnya saat sedang di halaman rumah yang menanyakan burung gereja, sama persis dengan kisah yang sedang dialami pada saat itu, tertulis bahwa Si Anak menanyakan “Suara apa itu?” sebanyak 21 kali kepada Sang Ayah, tetapi Sang Ayah tetap menjawab dengan sabar sambil memeluk Si Anak dengan penuh kasih sayang.

Si Anak sangat tidak sabar saat Sang Ayah hanya menanyakan suara dari burung gereja. Padahal sewaktu Si Anak masih kecil, sebanyak 21 kali Si Anak bertanya suara burung gereja kepada Sang Ayah, tetapi Sang Ayah tetap menjawab dengan sabar sambil memeluk Si Anak dengan penuh kasih sayang. Sedangkan Si Anak, baru 3 kali ditanya, sudah tidak sabar, marah dan membentak. Kisah ini menggambarkan bahwa kasih sayang anak hanya sepanjang galah dan kasih sayang orang tua sepanjang masa.

Kisah selanjutnya adalah tentang bagaimana kita menghargai waktu kita sebelum terlambat. Kisah dalam cuplikan cerita adalah ada 3 anak muda, 2 laki-laki dan 1 perempuan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu tempat dengan menggunakan mobil. Tetapi ditengah perjalanan terjadi kecelakaan, mobil yang ditumpangi ketiga anak muda tersebut ditabrak oleh truk. Dalam kecelakaan tersebut, hanya 1 orang yang selamat, sebut saja si A. Sebelum kecelakaan itu terjadi si A melakukan hal yang baik yaitu saat azan berkumandang si A langsung bergegas melaksanakan shalat, karena si A tahu bahwa waktu itu sangat berharga dan tidak akan bisa diputar kembali.

Sebelum kecelakaan, 2 anak muda selain si A tidak langsung melaksanakan shalat, tetapi malah fokus pada pekerjaan mereka sendiri yang sebenarnya tidak begitu penting seperti telfonan dengan teman, chattingan dengan teman dan kegiatan tidak begitu penting lainnya. Dan sampai akhirnya mereka mengadakan perjalanan, mereka belum melaksanakan shalat dan terjadilah kecelakaan. Pada ilustrasinya, 2 arwah anak muda tersebut menyaksikan perbuatan mereka sendiri semasa masih hidup dan mereka semua menangis dan sangat menyesali perbuatannya. Kisah ini menggambarkan bahwa waktu sangatlah berharga dan tidak dapat diputar kembali. Apa yang kita lakukan di dunia adalah pilihan kita. Apabila kita melakukan hal yang tidak baik dan berakhir tidak baik, itu adalah pilihan kita, begitupun sebaliknya.

Kedua kisah diatas adalah kisah yang paling menyentuh menurut saya pribadi.

Manfaat dan harapan yang dapat diambil dari semua cuplikan film tersebut sangat banyak, diantaranya adalah kita harus banyak bersyukur, lebih berpikir positif, mampu memotivasi diri, terus berusaha dan melakukan pengorbanan dalam hidup, selalu menyayangi orang tua dan tahu bagaimana cara menghargai waktu sebelum terlambat. Semoga kita bisa menjalani hidup kita dengan sebaik-baiknya, tidak banyak mengeluh, terus berusaha dan berdoa. Selalu berjuang untuk menggapai cita-cita dan membahagiakan orang-orang yang disayangi… :)


*Vinni Febrina