Pertanyaan
1.
Jelaskan
pengertian Psikoterapi
2.
Sebutkan
dan jelaskan tujuan Psikoterapi!
3.
Sebutkan
dan jelaskan unsur Psikoterapi!
4.
Sebutkan
perbedaan Psikoterapi dengan Konseling!
5.
Jelaskan
mengenai pendekatan Psikoterapi terhadap Mental Illness!
6.
Sebutkan
dan jelaskan bentuk utama Terapi!
Jawaban
1.
Pengertian Psikoterapi
a) Menurut
Corsini (1989) psikoterapi adalah proses formal dari interaksi antara dua
pihak, setiap pihak biasanya terdiri dari satu orang, tetapi ada kemungkinan
terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan memperbaiki
keadaan yang tidak menyenangkan (distress)
pada salah satu dari kedua pihak karena ketidakmampuan atau malfungsi pada
salah satu dari bidang-bidang berikut:
-
Fungsi
kognitif (kelainan pada fungsi berfikir)
-
Fungsi
afektif (penderitaan atau kehidupan emosi yang tidak menyenangkan)
- Fungsi
perilaku (ketidaktepatan perilaku); dengan terapis yang memiliki teori tentang
asal-usul kepribadian, perkembangan, mempertahankan dan mengubah bersama-sama
dengan beberapa metode perawatan yang mempunyai dasar teori dan profesinya
diakui resmi untuk bertindak sebagai terapis.
b) Menurut
Wolberg (1977), “Psychotherapy is a
treatment by psychological means, of problems of an emotional nature in which a
trained person deliberately established a professional relationship with the
patient with the object of (1) removing, modifying or retarding existing symtomps,
(2) mediating disturbed patterns of behavior, and (3) promoting positive
personality growth and development”. Psikoterapi adalah perawatan dengan
menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan yang berasal dari
kehidupan emosional dimana seorang ahli menciptakan hubungan profesional dengan
pasiennya yang bertujuan (1) menghilangkan, mengubah atau menemukan gejala yang
ada (2) memperantai (perbaikan) pola tingkah laku yang rusak (3) meningkatkan
pola pertumbuhan serta perkembangan kepribadian dan yang positif.
2.
Tujuan
Psikoterapi menurut Corey (1991)
a) Tujuan
Psikoterapi dengan Pendekatan Psikoanalisis
Membuat sesuatu
yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien menghidupkan
kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui
konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
b)
Tujuan
Psikoterapi dengan Pendekatan Terpusat pada Pribadi
Memberikan
suasana aman dan bebas agar klien dapat mengesplorasi diri dengan nyaman,
sehingga ia bisa mengenali hal-hal yang mencegah pertumbuhannya dan bisa
mengalami aspek-aspek pada dirinya yang sebelumnya ditolak atau terhambat. Untuk
memungkinkannya berkembang kearah keterbukaan, memperkuat kepercayaan diri,
kemauan melakukan sesuatu, dan meningkatkan spontanitas dan kesegaran dalam
hidupnya.
c) Tujuan
Psikoterapi dengan Pendekatan Eksistensialistik
Membantu
seseorang mengetahui bahwa ia memiliki kebebasan dan menyadari akan
kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki. untuk merangsang mereka mengenali bahwa
mereka bertanggung jawab terhadap kejadian-kejadian yang mereka pikir terjadi
pada mereka sebelumnya dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat
kebebasan.
d)
Tujuan
Psikoterapi dengan Pendekatan Behavioristik
Menghilangkan
perilaku yang maladaptive dan lebih
banyak mempelajari perilaku yang efektif. Memusatkan pada faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku dan mencari apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku
yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun tujuan terapi dan
menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa tercapai.
e)
Tujuan
Psikoterapi dengan Pendekatan Kognitif-Behavioristik dan Rasional-Emotif
Menghilangan
cara memandang dalam kehidupan klien yang menyalahkan diri sendiri dan
membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dan toleran.
Untuk membantu klien mempergunakan metode yang lebih ilmiah dalam memecahkan
masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
f)
Tujuan
Psikoterapi dengan Metode dan Teknik Gestalt
Membantu klien
memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya. Untuk merangsangnya
menerima tanggung jawab dari dorongan yang ada di dunia dalamnya yang
bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia
luar.
g)
Tujuan
Psikoterapi dengan Pendekatan Realitas
Membantu
seseorang agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang
untuk menilai apa yang sedang dilakukan dan memeriksa seberapa jauh
tindakan-tindakannya berhasil.
3.
Unsur-unsur
Psikoterapi
a) Klien,
yaitu orang yang akan disembuhkan atau diobati.
b)
Psikoterapis,
yaitu orang yang melakukan psikoterapi.
c)Proses
Psikoterapi, yaitu pelaksanaan terapi dimana terjadinya interaksi antara Psikoterapis
dengan Klien.
4.
Perbedaan
Psikoterapi dengan Konseling
KONSELING
|
PSIKOTERAPI
|
Berfokus pada
konseren, ikhwal, masalah, pengembangan-pendidikan-pencegahan.
|
Berfokus pada
konseren atau masalah penyembuhan-penyesuaian-pengobatan.
|
Dijalankan
atas dasar falsafah atau pandangan terhadap manusia.
|
Dijalankan
atas dasar ilmu atau teori kepribadian psikopatologi.
|
Mengidentifikasi
dan mengembangkan kekuatan-kekuatan positif pada individu.
|
Mengatasi
kelemahan-kelemahan tertentu melalui beberapa cara praktis mencakup
pembedahan psikis.
|
5.
Pendekatan
Psikoterapi terhadap Mental Illness
a) Biological
Meliputi keadaan mental
organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John
Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang
berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya
insulin.
b) Psychological
Meliputi suatu
peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuele pasca-traumatic, kededihan yang tak
terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respons emosional
penuh stress yang dilimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh
sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan
pertumbuhan sepanjang hidup individu.
c) Sosiological
Meliputi kesukaran pada
sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah
keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses
sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
d) Philosophic
Kepercayaan terhadap
martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan
nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni
menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah
keharusan atau pemaksaan.
6.
Bentuk utama
Terapi menurut Wolberg
a)
Supportive
Therapy
Terapi yang
bertujuan untuk memperkuat benteng pertahanan diri, memperluas mekanisme
pengarahan dan pengendalian emosi kepribadian serta mengembalikan pada
penyesuaian diri yang seimbang.
b)
Reeducative
Therapy
Terapi yang
bertujuan untuk mewujudkan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi
sasaran atau tujuan hidup dan menghidupkan potensi kreatif.
c)
Reconstructive
Therapy
Terapi yang
bertujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik-konflik yang tidak
disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan mengembangkan potensi
penyesuaian yang baru.
Referensi:
Gunarsa,
Singgih. D. (2004). Konseling dan
psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
IKAPI. (1997). Buku saku psikiatri. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Simanjuntak, Julianto. (2008). Konseling gangguan jiwa dan okultisme. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Marshonah.
(2009). Proses terapi islam terhadap
penderita gangguan kejiwaan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Mappiare,
Andi. (1992). Pengantar konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Sholikhah,
Hadiyatu. (2009). Terapi stress melalui
psikoterapi islam menurut pemikiran dadang hawari. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar